Kejujuran adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa kejujuran, kita akan hidup dalam perasaan bersalah. Dalam hal cinta, kejujuran adalah unsur penting harmonisnya suatu hubungan. Bahkan sebelum hubungan itu terjalin, harus ada kejujuran yang sedikit dibumbui keberanian bagi salah satu pasangan untuk mengungkapkan perasaannya.
Berbohong, kepada siapapun, akibatnya akan kembali pada diri kita. Berbohong akan mengakibatkan kita harus kreatif untuk menutupi kebohongan itu dengan kebohongan yang lain. Dan seperti yang kamu tahu, kreatif itu capek. Coba tanya ke tukang ngarang dongeng kalau gak percaya.
Gimana? Kalimat di atas udah mirip kayak prolog film romantis, gak? Belum ya? Oke, kita lanjut aja.
Ada beberapa jenis pembohong, kami akan bagikan di sini untuk kalian semua. Silakan disimak.
- Pembohong Patologis
Pembohong patologis adalah pembohong yang seumur hidupnya terbiasa untuk berbohong. Pembohong patologis berbohong bukan semata-mata ingin menyembunyikan sesuatu atau apapun, mereka adalah penderita gangguan psikoloigs. Biasanya pembohong patologis itu melakukan kebohongan hanya untuk mencari perhatian orang lain. Contohnya adalah kalau kamu mengaku ke pacar kamu sakit lewat SMS tetapi sebenarnya kamu tidak sakit saat itu. Begitu terus demi mendapat perhatian sang pacar, kamu berbohong terus menerus untuk hal-hal yang kecil.
- Pembohong Kompulsif
Pembohong kompulsif melakukan kebohongan supaya terlihat lebih keren dari orang lain. Dalam hal ini, kebohongan kompulsif adalah sejenis pencitraan. Kebohongan kompulsif juga dilakukan untuk hal-hal yang kecil dan sederhana, contohnya adalah ketika kamu ngetweet, “Soal UN gampang banget ini. Kalo gini sih lulus semua dengan mudah.” Padahal saat itu kamu sedang sesegukan karena gak bisa mengerjakan soal-soal UN.
- Plagiatisme
Kebohongan yang satu ini marak terdengar di telinga kita. Maksud kami, di mata kita. Kita sering melihat di twitter, ada orang menulis tweet seolah itu adalah tulisannya, tetapi ternyata tweet tersebut adalah tweet milik orang lain yang sudah ia copast. Tindakan ini disebut tindakan plagiatisme, meniru orang lain lalu mengaku-ngaku bahwa itu adalah miliknya. Banyak hal dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan palgiatisme, salah satunya adalah dengan mematenkan sesuatu tersebut. Sehingga, siapa pun yang ingin menulisakan kembali atau menampilkan kembali hal yang sama harus seizin pemilik hak ciptanya. Tapi untuk twitter, kita kan mengenal retweet, tinggal gunakan saja fitur itu. Kwuk!
- Pembohong Grafis
Kalian pastinya mengenal Photoshop, kan? Aplikasi edit foto paling banyak dipakai ini ternyata sering dijadikan alat untuk melakukan kebohongan, yaitu kebohongan grafis. Para pembohong grafis melaukakn kebohongan dengan cara meng-edit foto wajah mereka supaya kelihatan lebih cakep, biasanya sih pake Camera360. Korbannya adalah para stalker yang mencari jodoh di social media. Mereka sering tertipu avatar twitter. Efeknya, banyak orang yang akhirnya gak menggunakan avatar wajah asli di avatarnya. Sekalian aja lah supaya orang tahu kalau kita gak ganteng karena gak pakai avatar asli.
Dari jenis-jenis pembohong yang sudah kami bahas, ada kebohongan yang paling menyiksa diri, yaitu membohongi diri sendiri. Ngakunya gak kangen padahal hati merintih menahan pilu. Ngakunya gak suka tapi cemburu kalau melihat dia dengan orang lain. Ngakunya gak sayang pas jadian, tapi pas putus malah paling susah move on. Duh.
Coba kamu share pembohong apa lagi yang paling ngeselin di kehidupan kamu. Lewat commentya. Kwuk!
Sumber:
Comments
Post a Comment