Skip to main content

Cara Ngeles atau menghindar saat diminta Follow back



Indonesia punya budaya yang sebenarnya kalau diterapin di kehidupan sehari-hari itu baik, yaitu budaya nggak enakan. Tapi kalau kebablasan sampe diterapin di semua kegiatan, jadinya malah nyusahin sendiri. Contohnya kalo budaya nggak enakan itu dimasukin ke dunia socmed.

Ada yang mesti dilurusin dalam dunia per-Twitter-an kita saat ini, harus diingat, “Nggak followbukan berarti nggak temen. Dan follow bukan berarti temen.” Tapi nggak semua orang bisa kayak gitu, gara-gara budaya nggak enakan tadi itu. Menurut pengamatan kami setelah melanglang buana di Twitter, banyak banget orang-orang yang temenan ditentukan dengan follow atau nggak. Ada yang tadinya temenan, gara-gara nggak di-follback jadinya diem-dieman.

Akhirnya, banyak yang pada follow temen-temennya di Twitter cuma untuk menyelamatkan persahabatan mereka, meski tweets akun temennya itu bukan tipe yang pengin dibaca, malahan cenderung ngobrol melulu, pake RT-RT-an pula. Nah, ngeliat fenomena itu, kayaknya kamu harus kasih tips buat kamu biar bisa ngeles pas dimintain follback.

Pas kamu lagi asik-asik main Twitter, kadang suka ada temen (atau bahkan yang bukan temen pun) mention kamu bilang, “Followed, follback ya.” Atau yang dalam bahasa gaulnya, “Fllwd, fllbck ea.” Di saat seperti itu, kamu bisa mengeluarkan jurus ngeles biar gak usah terpaksa mencet tombol follow di profile akun Twitter dia. Kamu bisa memanfaatkan kegaulan temen kamu itu untuk bersandiwara nggak ngerti apa yang dia omongin. Misalnya dengan bales, “Xthjr, khlkwbg io.” Apaan artinya? Auk. Anggap aja itu ngebales kalimat kekurangan huruf vokal dari dia.

Cara berikutnya adalah kamu bisa ngeles dan beranggapan kalo follback ada quotanya. “Duuuh, kalo follback-ku dimintain aja, nanti abis, kakaaak.” Kalau perlu, tambahin pertanyaan retoris, “Kalau isi ulang follback, di mana ya? Punyaku abis nih.”

Kamu juga bisa jadi orang yang pura-pura pikun biar terhindar dari paksaan follback orang-orang yang nggak pengin kamu follow. Selain itu, kamu bisa pura-pura nggak liat mention dia. Atau bisa juga keduanya. Pokoknya kalo ditagih bilang aja, “Eh, emang iya? Gak liat mention lo. Hehe.” Jangan lupa pake “Hehe” di akhir kalimat untuk menyembunyikan pura-pura itu.

Cara terakhir dan paling bener adalah gak usah ngeles. Kalo gak mau follback, bilang aja. Misalnya kalo kamu gak mau follback dia karena dia ngobrol melulu, bilang, “Yah, twit lo ngobrol melulu. Gue maunya follow akun-akun lucu.” Tapi di dunia nyata, jangan lupa tetap bertegur sapa. Ya minimal kalo kamu udah nyapa duluan dan dianya malah ngambek, bukan salah kamu. Lebih bagus lagi kalo kamu bisa menyadarkan temen kamu itu bahwa pertemanan nggak diukur darifollow apa nggak di Twitter. Karena temenan yang keren adalah yang meskipun di Twitter gakfollow-followan, tetep sohib di dunia nyata.

Inget tagline Twitter: “Follow your interest”, bukan “Follow your friends

Seandainya gak berhasil juga dan kamu kepaksa harus follback temen kamu yang twit-nya nggak pengin kamu baca, masih ada cara lain. Kamu bisa pake fitur “mute”. Agak kejam sih, tapi gak apa-apa demi menyelamatkan pertemanan. Ada juga cara lain, yaitu bikin private list buat akun-akun yang pengin kamu baca doang. Jadi kamu bisa follow siapa aja, tapi yang kamu pantengin timeline-nya ya yang di list aja. Atau cara terakhir –yang paling standar dan desperate karena nggak bisa jujur ke temen dan ngerti teknologi mute dan private list–, yaitu dengan follow tapi gak usah bacatwit temenmu yang gak pengin kamu baca, alias di-skip aja.

Jadi, kamu tipe ngeles yang mana? Yang berani jujur gak follow temen karena twit-nya nggak pengin kamu baca? Yang gak enakan akhirnya follow tapi ngakalin biar gak baca twit-nya? Atau yang pernah berantem sama temen gara-gara masalah follow ini?

Comments

Popular posts from this blog

10 Kisah Pesepak Bola Dunia Yang Beragama Islam

Menjadi minoritas bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi jika itu terkait keyakinan. Dibutuhkan ketahanan mental, keyakinan yang kuat serta kemampuan beradaptasi yang ekstra untuk tetap eksis sebagai minoritas. Itulah kira-kira tantangan yang dihadapi oleh para pemain bola Muslim di kancah persepakbolaan Eropa. Dalam beberapa momentum, misalnya yang paling mencolok saat Ramadhan, mereka dituntut untuk tetap menjadi Muslim sejati sekaligus professional di lapangan. Bayangkan, mereka harus berpuasa sambil bertanding bola. 1.Samir Nasri Terbiasa untuk membaca surat Al-Fatihah sebelum pertandingan. Hal ini dilakukannya baik di tingkat klub bersama Arsenal atau ketika berada di timnas Prancis. Namun, untuk puasa Ramadhan, Nasri tidak berani melakukannya. Mengingat jadwal Premier League yang padat plus puasa yang jatuh pada musim panas, Nasri memilih untuk tidak melaksanakan rukun Islam yang wajib bagi umat Islam yang mampu melakukannya ini. 2.Mesut Ozil Warga negara Jer

10 Artis Hollywood Paling Montok

Artis Hollywood selalu menjadi perhatian publik. Mulai dari kehidupan pribadinya sampai keindahan tubuhnya. Artis - artis Dibawah ini memang sudah tidak muda namun inilah 10 Artis Hollywood Paling Montok dari era 80an  sampai sekarang. 1. Lynda Carter (38-D) 2. Jennifer Connelly (34-D)   3. Christina Hendricks (38-DDD) 4. Laetitia Casta 5. Shannon Elizabeth (36-D) 6.  Jessica Simpson (34-D) 7. Carmen Electra (36-D) 8. Holly Madison (36-D) 9. Deborah Caprioglio (38-D) 1o.  Kat Dennings (34-D)             http://inulmontok.blogspot.com/2012/06/10-artis-hollywood-yang-memiliki.html

8 Wanita Penjual Keperawanan

Seiring perkembangan zaman, budaya menjaga keperawanan yang sangat dijunjung tinggi, terutama oleh orang timur pun mulai pudar. Tak sedikit para wanita yang melepaskannya atas dasar cinta. Beberapa yang masih tetap teguh pada pendiriannya untuk menjaga keperawanan pun harus berusaha keras konsisten dengan keputusannya, di tengah pergaulan yang kian ke mari kian bebas. Sementara itu, wanita-wanita yang mengikhlaskannya, ternyata tak semata karena cinta saja. Ada nilai tukar yang tak sepele untuk bisa menikmati keperawanan beberapa nama berikut ini... 1. Graciela Yataco  Seorang model dari Peru ini tampaknya adalah salah satu pelopor tren lelang keperawanan pada 2005 lalu. Kala itu, Yataco, yang masih berusia 18 tahun, butuh uang untuk biaya pengobatan ibunya, dan menghidupi adiknya. Adalah seorang lelaki Kanada yang menawar keperawanan Yataco dengan harga US$1,5 juta atau setara dengan Rp14,4 miliar kala itu. Namun, Yataco akhirnya mengundurkan diri dari lelang tersebut.