[lihat.co.id] - Beberapa tahun belakangan industri hiburan Korea Selatan sukses menancapkan taringnya di dunia. Secara pelan tapi pasti, mereka berhasil meracuni siapa saja dengan konsep Hallyu Wave. Salah satu contohnya adalah negara kita, Indonesia.
Entah bagaimana caranya, segala hal berbau Kor-Sel mampu jadi sorotan yang kemudian diaplikasikan ke dalam budaya Indonesia.
Maka tak heran bila bawah ini editor Berikut:8 Invasi Korea Selatan di Negara Indonesia
di kutip dari:.kapanlagi
1. Makanan
Dulu, ketika masuk ke mall mungkin yang ada hanya franchise restoran cepat saji dengan logo M tersebut. Namun kini, begitu menginjakkan kaki di sana, resto yang menjual makanan khas Korea bertebaran dengan tata ruang unik dan berciri khas Negeri Ginseng tersebut. Beberapa contoh makanan yang dijual antara lain kimbab, bulgogi hingga kimchi.
2. Fashion
Gaya berpakaian remaja Korea juga tengah marak diaplikasikan dalam budaya kita. Coba saja perhatikan saat mengunjungi mall atau bepergian ke suatu tempat, pasti kalian bakal menemukan empat-tiga orang berdandan dengan nuansa Kor-Sel yang kental. Beberapa contoh mungkin bisa dilihat dari cara berpakaian dan gaya rambut yang unik.
3. Musik
Super Junior, 2NE1, Girls Generation sampai JYJ. Siapa sih yang tak kenal nama serta lagu mereka yang racun? Meski seringkali membantah, tak bisa dipungkiri bahwa girlband-boyband yang kini menjamur di Indonesia adalah imbas dari konsep Hallyu Wave.
Tak ada salahnya memang, toh kehadiran pengikut ini diterima dengan baik oleh industri musik Indonesia meski tak jarang pula dipandang sebelah mata.
Tak ada salahnya memang, toh kehadiran pengikut ini diterima dengan baik oleh industri musik Indonesia meski tak jarang pula dipandang sebelah mata.
4. K-Drama
[lihat.co.id] - Dulu televisi sering memutar drama Asia seperti Meteor Garden, Ittazura Na Kiss, Friends sampai Come To My Place. Namun beberapa tahun belakangan mereka sering memutar drama Korea laris seperti Full House, Style, Winter Sonata dan Boys Before Flowers.
5. K-Movie
Masih ingat dulu MY SASSY GIRL, film legendaris itu sempat tayang di bioskop Indonesia. Berbeda dengan jaringan 21 yang sepertinya absen menayangkan film Korea, bioskop alternatif BlitzMegaplex sering menayangkan beberapa judul film Korea laris.
Sebut saja ARCHITECTURE 101 sampai THE THIEVES. Atau kalau sempat mendatangi toko DVD, kalian akan melihat puluhan judul film Korea yang tak hanya lucu dan seru, namun mampu mengumbar air mata.
Sebut saja ARCHITECTURE 101 sampai THE THIEVES. Atau kalau sempat mendatangi toko DVD, kalian akan melihat puluhan judul film Korea yang tak hanya lucu dan seru, namun mampu mengumbar air mata.
6. Life Style
Gaya hidup masyarakat modern juga Korean minded.
Mereka mencintai budaya Korea sehingga terinspirasi pergi ke Korea entah untuk menuntut ilmu atau sekedar traveling.
Di antaranya bahkan sangat mengagungkan selebritas Korea, merasa memiliki sehingga menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan dari keseharian.
"Menjadi Elf adalah panggilan hati. Lagian Suju personilnya ramah sama fans, sering menyapa di twitter, pokoknya seru," aku Arai yang mengaku jadi Elf sejak 3 tahun lalu ketika ditanya Kapanlagi.com.
Arai juga mengaku rela merogoh kocek dalam demi menonton konser Super Junior di Singapura atau berdesakan antri ketika mereka datang ke Indonesia.
"Menjadi Elf adalah panggilan hati. Lagian Suju personilnya ramah sama fans, sering menyapa di twitter, pokoknya seru," aku Arai yang mengaku jadi Elf sejak 3 tahun lalu ketika ditanya Kapanlagi.com.
Arai juga mengaku rela merogoh kocek dalam demi menonton konser Super Junior di Singapura atau berdesakan antri ketika mereka datang ke Indonesia.
7. Tipe Kekasih Idaman
Masih berhubungan dengan konsep hallyu wave yang menjadi gaya hidup, banyak remaja Indonesia mengidolakan selebritas Kor-Sel (terutama personil girlband-boyband). Sehingga tak jarang mereka memiliki impian harus mempunyai kekasih seperti ini, seperti itu.
8. Novel
Era teenlit dan metropop sudah meredup, konsep hallyu wave membuat toko buku dipenuhi buku-buku terjemahan Kor-Sel atau novel karya penulis Indonesia yang memakai setting dan segala pernak-pernik Korea sebagai bahan utama.
Comments
Post a Comment