Pernahkah anda mengalami ketindihan
(erep-erep) saat sedang tidur? Seketika tubuh anda tidak bisa
digerakkan, kaki dan tangan tidak bisa diangkat, bahkan tidak ada suara
yang keluar dari mulut anda walaupun anda berusaha berbicara atau
berteriak? Itulah fenomena misterius yang akan kita bahas kali ini.
Dalam masyarakat kita, ketindihan ini
sering dihubung-hubungkan dengan dunia gaib. Ketindihan ini dianggap
sebagai kejadian dimana tubuh kita sedang ditindih mahluk halus sehingga
kita tidak bisa bergerak. Sekilas memang hal ini masuk akal karena pada
saat ketindihan tersebut berlangsung, kita memang benar-benar tidak
bisa bergerak dan seakan-akan berada dalam dimensi lain dimana suara
kita tidak bisa didengarkan orang lain yang ada di sekitar kita.
Tapi bagaimana fakta ilmiah terhadap fenomena ini?
Ternyata dalam dunia medis, fenomena
ketindihan ini dikenal dengan istilah Sleep Paralysis. Suatu keadaan
dimana seseorang mengalami kondisi tidak bisa menggerakkan tubuh dan
anggota tubuhnya saat sedang tidur. Makanya dinamakan Sleep Paralysis
(kelumpuhan saat tidur).
Secara medis, ketindihan ini bisa
dijelaskan secara detail tanpa ada hubungannya dengan hal-hal mistis.
Untuk mengetahui bagaimana terjadinya fenomena ini anda perlu mengetahui
dulu tahapan-tahapan dalam proses tidur. Antara lain: tahap tidur
ringan, tidur lebih dalam, tidur paling dalam dan terakhir tahap REM
(Rapid Eye Movement).
Dalam keadaan normal, tidak akan ada
masalah yang terjadi dalam tahap-tahap di atas. Tapi ketika tubuh
terlalu lelah atau sebelumnya pernah dalam keadaan kurang tidur, maka
tahap-tahap tidur ini akan menjadi kacau karena tubuh dan otak tidak
bersamaan memasuki tahap yang sama.
Ketika anda terlalu lelah atau kurang
tidur, otak anda akan sangat cepat memasuki tahap REM dimana biasanya
kita bermimpi. Tapi tubuh kita masih berada dalam tahap tidur ringan
atau tidur lebih dalam. Ketika kita terbangun dari tahap REM, otak masih
berada dalam tahap yang berbeda dengan tubuh. Hasilnya adalah otak
menjadi bingung karena tidak bisa mengendalikan tubuh yang juga sedang
sibuk berada di tahap tidur yang lain.
Lalu bagaimana dengan fenomena ketindihan yang disertai dengan melihat penampakan?
Hal ini juga bisa dijelaskan secara
medis. Ketika otak terbangun dari tahap REM, otak kita masih
berhalusinasi akibat mimpi yang barusan dialami. Halusinasi itu bisa
berupa melihat bayangan, melihat sesosok mahluk atau hal-hal lainnya.
Jadi sekarang anda tidak perlu khawatir lagi, karena apapun yang anda
lihat (bahkan yang anda dengar) ketika ketindihan hanyalah halusinasi
dari otak anda sendiri.
Masalah ketindihan ini memang tidak
perlu dikhawatirkan. Namun bila terjadi terlalu sering, maka anda perlu
memperbaiki pola tidur anda. Hindari tidur pada saat badan sudah terlalu
lelah. Beri otak dan tubuh anda waktu istrahat yang cukup minimal 6 jam
dalam semalam.
Bila setelah menjaga pola tidur tapi
masih mengalami ketindihan juga, anda perlu berkonsultasi ke dokter.
Dikhawatirkan seringnya ketindihan yang anda alami adalah jenis Sleep
Paralysis yang merupakan gejala awal narcolepsy (penyakit tidur mendadak
tanpa didahului rasa ngantuk), tanda-tanda kecemasan, stress maupun
depresi.
Simak fakta unik dan berita aneh lainnya hanya di www.UnikSemua.com.
Comments
Post a Comment