1.HUJAN DARAH DI INDIA
Lebih dari 500.000 meter kubik air hujan berwarna merah tercurah ke bumi. Pada mulanya ilmuwan mengira air hujan yang berwarna merah itu disebabkan oleh pasir gurun, namun para Ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan, unsur merah di dalam air tersebut adalah sel hidup, sel yang bukan berasal dari bumi !
Hujan yang pertama jatuh di distrik
Kottayam dan Idukki di wilayah selatan India. Bukan hanya hujan berwarna
merah, 10 hari pertama dilaporkan turunnya hujan berwarna kuning, hijau
dan bahkan hitam. Setelah 10 hari, intensitas curah hujan mereda hingga
September.
Hujan tersebut turun hanya pada wilayah
yang terbatas dan biasanya hanya berlangsung sekitar 20 menit per hujan.
Para penduduk lokal menemukan baju-baju yang dijemur berubah warna
menjadi merah seperti darah. Penduduk lokal juga melaporkan adanya bunyi
ledakan dan cahaya terang yang mendahului turunnya hujan yang dipercaya
sebagai ledakan meteor.
Contoh air hujan tersebut segera dibawa
untuk diteliti oleh pemerintah India dan ilmuwan. Salah satu ilmuwan
independen yang menelitinya adalah Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari
Universitas Mahatma Gandhi.
Mereka mengumpulkan lebih dari 120
laporan dari penduduk setempat dan mengumpulkan sampel air hujan merah
dari wilayah sepanjang 100 km. Pertama kali mereka mengira bahwa
partikel merah di dalam air adalah partikel pasir yang terbawa dari
gurun Arab.
Hal ini pernah terjadi pada Juli 1968
dimana pasir dari gurun sahara terbawa angin hingga menyebabkan hujan
merah di Inggris. Namun mereka menemukan bahwa unsur merah di dalam air
tersebut bukanlah butiran pasir, melainkan sel-sel yang hidup.
Komposisi sel tersebut terdiri dari 50%
Karbon, 45% Oksigen dan 5% unsur lain seperti besi dan sodium, konsisten
dengan komponen sel biologi lainnya, dan sel itu juga membelah diri.
Sel itu memiliki diameter antara 3-10 mikrometer dengan dinding sel yang
tebal dan memiliki variasi nanostruktur didalam membrannya.
Namun tidak ada nukleus yang dapat
diidentifikasi. Setiap meter kubik sampel yang diambil, terdapat 100
gram unsur merah. Jadi apabila dijumlah, maka dari Juli hingga September
terdapat 50 ton partikel merah yang tercurah ke Bumi.
Di Universitas Sheffield, Inggris, seorang ahli mikrobiologis bernama Milton Wainwright mengkonfirmasi bahwa
unsur merah tersebut adalah sel hidup. Hal ini dinyatakan karena
Wainwright berhasil menemukan adanya DNA dari unsur sel tersebut
walaupun ia belum berhasil mengekstraknya.
Karena partikel merah tersebut adalah
sel hidup, maka para ilmuwan mengajukan teori bahwa partikel merah itu
adalah darah. Menurut mereka, kemungkinan batu meteor yang meledak di
udara telah membantai sekelompok kelelawar di udara. Namun teori ini
ditolak karena tidak adanya bukti-bukti yang mendukung seperti sayap
kelelawar yang jatuh ke bumi.
Dengan menghubungkan antara suara
ledakan dan cahaya yang mendahului hujan tersebut, Louis mengemukakan
teori bahwa sel-sel merah tersebut adalah makhluk ekstra terestrial.
Louis menyimpulkan bahwa materi merah tersebut datang dari sebuah komet
yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di atas langit India.
Sebuah studi yang dilakukan oleh
mahasiswa doktoral dari Universitas Queen, Irlandia yang bernama Patrick
McCafferty menemukan catatan sejarah yang menghubungkan hujan berwarna
dengan ledakan meteor.
McCafferty menganalisa 80 laporan
mengenai hujan berwarna, 20 laporan air berubah menjadi darah dan 68
contoh fenomena mirip seperti hujan hitam, hujan susu atau madu yang
turun dari langit.
36 persen dari contoh tersebut ternyata
terhubung dengan aktivitas meteor atau komet. Peristiwa-peristiwa
tersebut terjadi mulai dari Romawi kuno, Irlandia dan Inggris abad
pertengahan dan bahkan Kalifornia abad ke-19.
McCafferty mengatakan,
“Å“kelihatannya ada hubungan yang kuat antara laporan hujan berwarna
dengan aktivitas meteor, Hujan merah Kerala cocok dengan pola-pola
tersebut dan tidak dapat diabaikan begitu saja.”
Jadi, apakah hujan merah di Kerala
berasal dari luar bumi ? Sebagian ilmuwan yang skeptis serta merta
menolak teori ini. Namun sebagian ilmuwan lain yang belum menemukan
jawabannya segera melirik kembali ke sebuah teori usang yang diajukan
oleh ahli fisika Sir Fred Hoyle dan Dr Chandra Wickramasinghe, teori
yang disebut Panspermia, yaitu sebuah teori yang menyatakan bahwa
kehidupan di bumi ini berasal dari luar angkasa.
Menurut kedua ilmuwan tersebut pada
mulanya di luar angkasa terdapat awan gas antar bintang yang mengandung
bakteri. Ketika awan itu mengerut karena gravitasi untuk membentuk
sistem bintang, bakteri yang ada di dalamnya tetap bertahan hidup di
dalam komet.
Ketika komet itu terkena sinar matahari,
panas matahari mencairkan permukaan es pada komet, bakteri-bakteri
tersebut lolos dan tersapu ke planet-planet terdekat. Teori ini juga
didasarkan pada argumen Charles darwin bahwa sesungguhnya bakteri
memiliki karakteristis ‘luar bumi’.
2.AIR TERJUN DARAH DI ANTARTIKA
ilmuwan berpikir warna merah tersebut
berasal dari alga, tetapi ternyata hal tersebut merupakan kejadian
alamiah yang membuatnya semakin spektakuler.
Hampir selama 2 ribu tahun lamanya, gletser Taylor tertutup di bawah sejumlah kecil air yang mengandung komunitas mikroba kuno. Terperangkap di bawah lapisan tebal es, mereka berada di sana sejak itu, terisolasi di dalam kapsul waktu alami. Retakan yang ada di gletser menyebabkan subgletser danau mengalir keluar, membentuk aliran tanpa mengkontaminasi ekosistem yang ada di sekitarnya.
Hampir selama 2 ribu tahun lamanya, gletser Taylor tertutup di bawah sejumlah kecil air yang mengandung komunitas mikroba kuno. Terperangkap di bawah lapisan tebal es, mereka berada di sana sejak itu, terisolasi di dalam kapsul waktu alami. Retakan yang ada di gletser menyebabkan subgletser danau mengalir keluar, membentuk aliran tanpa mengkontaminasi ekosistem yang ada di sekitarnya.
Berevolusi independen di dalam dunia
terasing, mikroba tersebut hidup di dalam dunia dengan tanpa cahaya atau
oksigen dan panas yang amat minim. Peristiwa tersebut disebut sebagai
aliran lambat primordial. Danau yang terperangkap tersebut memiliki
tingkat salinitas tinggi dan kaya zat besi, yang memberikan warna merah
pada air terjun tersebut.
Keberadaan ekosistem aliran darah menunjukkan bahwa kehidupan sangat mungkin meskipun dalam kondisi bumi yang paling ekstrim sekalipun.
Berkat kehidupan yang tidak pernah terlihat mata secara langsung, fenomena aliran darah di lautan Antartika tersebut menjadi luar biasa baik secara visual maupun ilmiah
Keberadaan ekosistem aliran darah menunjukkan bahwa kehidupan sangat mungkin meskipun dalam kondisi bumi yang paling ekstrim sekalipun.
Berkat kehidupan yang tidak pernah terlihat mata secara langsung, fenomena aliran darah di lautan Antartika tersebut menjadi luar biasa baik secara visual maupun ilmiah
3.LANGIT TERBELAH
Fenomena yang terjadi di Yogyakarta adalah sinar Anticrepuscular atau Anticrepuscular rays,sebuah
fenomena alam biasa yang terjadi dimanapun di belahan bumi ini. Sebelum
memahami apa itu Anticrepuscular rays, mari kita bahas apa yang disebut
dengan Crepuscular rays
Sering melihat pemandangan matahari seprti diatas? tentu saja. Nah, pemandangan diatas disebut dengan Crepuscular rays.
Crepuscular rays
Sinar Crepuscular rays, di optik
atmosfer, adalah sinar matahari yang mun cul memancar dari satu titik di
langit. Sinar ini, yang memancar melalui celah-celah awan atau antara
objek lainnya, adalah kolom udara yang diterangi matahari dan
dipisahkan oleh daerah awan gelap-gelap.
Nama Sinar Crepuscular rays berasal dari kejadian yang sering mereka selama jam Crepuscular (yaitu di sekitar fajar dan senja), ketika kontras antara terang dan gelap yang paling jelas.
Nama Sinar Crepuscular rays berasal dari kejadian yang sering mereka selama jam Crepuscular (yaitu di sekitar fajar dan senja), ketika kontras antara terang dan gelap yang paling jelas.
Anticrepuscular rays
sinar Anticrepuscular mirip dengan sinar
crepuscular rays, tetapi bedanya terlihat berada di tempat yang
berlawanan dari matahari.. Sinar matahari bergerak pada garis lurus,
tetapi proyeksi dari garis-garis pada bola atmosfer bumi adalah
lingkaran-lingkaran besar.
Oleh karena itu, sinar crepuscular rays yang bergerak dalam pola garis lurus dari saat setting matahari (saat posisi terbit atau tenggelam)terlihat mengalami Konvergensi ulang di Titik Antisolar (Titik langit yang berlawanan dengan arah matahari).
Oleh karena itu, sinar crepuscular rays yang bergerak dalam pola garis lurus dari saat setting matahari (saat posisi terbit atau tenggelam)terlihat mengalami Konvergensi ulang di Titik Antisolar (Titik langit yang berlawanan dengan arah matahari).
sinar Anticrepuscular adalah yang paling
sering terlihat di dekat matahari terbit atau terbenam.sinarcrepuscular
rays biasanya lebih terang dari sinar anticrepuscular. Hal ini karena
untuk sinar crepuscular rays, terlihat di sisi yang sama dari langit
seperti matahari, hamburan cahaya atmosfer membuat mereka terlihat
berlangsung di sudut kecil.
4.KAMBING PEMANJAT DI MAROKO
Kambing adalah binatang yang sulit untuk
berjalan melintasi wilayah yang terjal dan tidak dapat melakukan
pendakian yang ekstrim atau memanjat pohon.
kambing biasanya akan terjatuh dan terjungkal bila harus menuruni jalan yang terlalu curam.
kambing biasanya akan terjatuh dan terjungkal bila harus menuruni jalan yang terlalu curam.
Namun, semua pandangan berubah ketika
kita melihat kambing-kambing di atas pohon yang bisa ditemukan di
Maroko. Kambing-kambing ini memanjat pohon untuk memakan buah dari pohon
Argan, yang serupa dengan buah zaitun.
Para petani setempat biasa mengikuti
kawanan-kawanan kambing ini saat mereka berpindah dari satu pohon ke
pohon yang lainnya. Bukan karena ingin melihat keanehan ini, melainkan
berusaha mendapatkan biji-biji kacang dari sisa buah yang biasanya tidak
ikut dimakan oleh kambing-kambing itu.
Tiap kacang berisikan 1 hingga 3 biji
yang bisa digunakan untuk membuat minyak Argan dan bahan kosmetik
lainnya. Minyak ini telah digunakan orang selama ratusan tahun, tetapi
perlahan pohon Argan makin sulit ditemui akibat kayunya yang sering
dijarah dan juga akibat ulah kambing-kambing pemanjat yang merusaknya
5 CROP CIRCLES
Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris:Crop circles)
adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area
ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini
pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran
sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung
bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran.
Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.
Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah “cerealogis”, dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengancereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif.
Fenomena “lingkaran tanaman” seringkali dikait-kaitkan dengan isu Benda Terbang Aneh (BETA) atau UFO, atau juga makhluk luar angkasa.
6.PINTU NERAKA DI UZBEKISTAN
Kisah ini bermula kira-kira 35 tahun yg
lampau. Seorang ahli geologis telah menggali tempat ini untuk mencari
gas asli. Secara tiba-tiba semasa penggalian tersebut, mereka telah
terjumpa satu jurang besar di bawah tanah. karena terlalu besar sehingga
semua peralatan penggalian tersebut telah masuk ke dalam jurang
tersebut. Tiada siapapun yg berani turun ke dalam jurang tersebut
disebabkan jurang tersebut dipenuhi gas asli bumi.
Untuk menghindari gas bumi yang akan
mencemarkan bumi, mereka telah menyalakan api di dalam jurang tersebut
dan semenjak dari itu sehingga kini, telah 35 tahun lubang ini terbakar
tanpa henti walau sesaat
7.PETIR ABADI
Petir Catatumbo yang misterius adalah
sebuah fenomena alam yang unik di dunia. Terletak di muara sungai
Catatumbo di Danau Maracaibo. Fenomena ini berupa awan petir yang
membentuk sebuah “garis” kilat sepanjang 5 kilometer, setiap 140 – 160
malam dalam setahun, selama 10 jam tiap malam, dan lebih dari 280 kali
dalam 1 jam itu. Ini hampir bisa disebut ‘badai permanen’.
Petir ini mempunyai intensitas 400.000
ampere dan terlihat hingga 400 km jauhnya. Menurut penelitian, petir ini
terjadi karena tumbukan angin yang berasal dari Pegunungan Andes. Petir
ini juga dijadikan sebagai navigasi oleh para pelaut
8.HUJAN IKAN DI AUSTRALIA
Hujan Ikan di Australia. Daily Telegraph telah melaporkan adanya Fenomena Alamyang
Ajaib di Australia, yaitu berupa Hujan Ikan. Lebih dari dua hari,
ikan-ikan kecil jatuh dari langit bersamaan dengan turunnya hujan di
Lajamanu di Northern Territory.
Ini merupakan peristiwa ketiga kalinya dalam waktu kurang dari 30 tahun yang lalu Lajamanu dibombardir dengan hujan ikan. Berdasarkan laporan Northern Territory News, fenomena hujan ikan ini juga terjadi tahun 1974 dan 2004.
9.SUNGAI DI BAWAH LAUT
Cenote Angelita, Meksiko terdapat sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.
sumber: www.google.com,id.wikipedia.org,www.youtube.com
Comments
Post a Comment